Siapa yang membuat kita hebat?

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu anak kelas 6 SD yang sudah cukup bijaksana. Dalam sebuah pembicaraan, saya sempat memujinya dengan berkata, " aku lihat dari gaya bicaramu kamu ini orang yang pintar lho...." dan anak ini menjawab dengan jawaban yang sangat dewasa : "ah semua ini kan karena mama dan papa, kalau aku ga diajari ya ga bisa pintar". Ting...!!! sebuah efek "AHA" muncul di
benak saya. Anak ini sudah punya modal untuk bisa mengarungi kehidupan, dia bisa menghargai sebuah sumber yang tidak dari dirinya sendiri, yaitu orang lain. Dia sudah memiliki kesadaran bahwa seseorang tidak bisa menjadi hebat karena dirinya sendiri, tetapi bisa menjadi hebat karena orang lain. That's a wisdom!

Sebagai seorang salesman, sudahkah kita sadar siapa yang bisa membuat kita hebat? Kita bisa menjadi hebat karena training, buku-buku, pengalaman, belajar, dsb. Tetapi berikut ini akan saya fokuskan pada tiga hal yang membuat seorang salesman menjadi hebat, tetapi seringkali tiga hal ini tidak kita akui dan tidak kita sukai.

Salesman menjadi hebat karena Kastemer (customer)
Seorang kastemer adalah trainer terhebat dari seorang salesman, kastemer adalah bank soal latihan bagi salesmen yang ingin meningkatkan kemampuannya. Kastemer mempunyai begitu banyak persoalan yang tidak mungkin bisa kita daftar dengan merenung. Pertemuan dengan kastemer yang kritis akan membukakan pikiran kita akan kebutuhan-kebutuhan yang belum kita penuhi, dan kebutuhan-kebutuhan yang bisa dipenuhi sama dengan penjualan! Kastemer yang sangat cerewet harus kita sayangi, kastemer yang mengajukan keberatan-keberatan harus kita dengar, kastemer yang sering membuat kita repot harus kita hargai sebagai seorang trainer. Ketika kita mampu belajar dari seorang kastemer, maka kita akan menjadi seorang salesman yang hebat. Sayangi kastemer "super" anda, dan ambil pelajaran dari situ selama hal tersebut tidak mengganggi kinerja vital anda.

Salesman menjadi hebat karena kompetitor
Kompetitor / pesaing adalah sparring partner yang baik untuk mengasah kemampuan kita. Seorang petinju tidak akan menjadi hebat jika kompetitornya dapat ia jatuhkan dengan sekali pukul. Kompetitor bisa seorang rekan kerja, bisa juga produk lain atau salesman perusahaan lain. Kadang para salesman menghabiskan waktunya untuk mengutuki dan menjelekkan kompetitornya, padahal jika seorang salesman peka, gerakan kompetitor dapat memacu kita untuk dapat menemukan solusi-solusi baru yang lebih unggul, inovasi-inovasi yang melebihi harapan dsb. Untuk menjadi salesman yang hebat, sayangi kompetitor anda, dan jadikan sarana untuk maju.

Salesman menjadi hebat karena orang-orang yang skeptis
Kehadiran orang-orang yang skeptis, hanya bisa mengkritik, menunggu-nunggu kesalahan kita kadang sangat mengganggu. Mereka bagaikan supporter lawan yang terus mencaci maki dan menanti dengan harapan besar akan kegagalan kita yang merupakan "good news" bagi mereka. Tetapi untuk menjadi hebat, kitapun harus mau mendengarkan sumber yang satu ini. Orang yang skeptis seringkali tahu dan dengan senang hati menunjukkan kelemahan-kelemahan yang tidak kita sadari. Di balik sikap negatif mereka, orang-orang ini seakan-akan seorang sahabat sejati yang akan memberitahu bahaya yang di depan kita. Orang-orang seperti ini jauh lebih berguna daripada seseorang yang selalu memuji dan mengatakan yang baik, padahal di depan sudah terbentang jurang yang sangat berbahaya. Sayangi para pengkritik anda, dan anda akan menjadi hebat.





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapa yang membuat kita hebat?"

Posting Komentar

Select options on the left to generate your code...